4 Tips Bagi Guru Dampingi Siswa Belajar Bermakna dari Rumah
Ditulis tanggal 08 Jun 2020 | Dibaca 922 kali
Saat wabah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, semua kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan massa ditiadakan, termasuk kegiatan belajar di sekolah.
Sebagai fasilitator belajar dari rumah, guru punya peran penting untuk ini. Guru wajib memberi pengalaman belajar yang bermakna untuk siswa.
Kompas.com dan Tanoto Foundation membuat tips dan panduan guru bagi guru mendampingi siswa belajar dari rumah dengan bermakna melalui penerapan pembelajaran aktif.
Tips belajar seperti ini pernah diperkenalkan oleh Tanoto Foundation melalui Program PINTAR dengan unsur “Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi” atau yang dikenal dengan “MIKiR”.
Silakan ikuti tips berikut untuk penerapannya.
Tips pertama, buat kegiatan “Mengalami”
Ajak anak melakukan kegiatan atau mengamati sesuatu. Tidak rumit kok! Cukup gunakan alat dan bahan yang tersedia di rumah.
Ajak siswa eskplorasi lingkungan sekitar rumah seperti mengamati perubahan pada tanaman dalam jangka waktu tertentu. Guru juga bisa ajak siswa mengamati tayangan video di youtube atau televisi, lalu dibahas bersama
Lalu, boleh juga meminta siswa wawancara dengan keluarga di rumah. Nah, disini guru bisa buat tema khusus. Contohnya, siswa berperan sebagai reporter televisi yang mewawancarai orang tuanya tentang Covid-19 di lingkungan rumahnya.
cara paling ampuh untuk menstimulasi kegiatan “Mengalami” pada siswa, yaitu dengan memberi tugas lewat pertanyaan-pertanyaan yang produktif, imajinatif, dan terbuka.
Produktif: mendorong siswa melakukan pengamatan, percobaan, dan penyelidikan (eksplorasi). Contohnya mengamati pola penularan virus (IPA), lalu ditulis dalam bentuk laporan graphic organizer yang dicontohkan oleh guru. Cara ini menguntungkan, karena guru bisa mengetahui sejauh mana level kemampuan siswa dalam proses pembelajaran meskipun kegiatannya dilakukan jarak jauh.
Imajinatif: mendorong siswa berimajinasi. Misalnya, melukis cita-citanya, membuat cerita bergambar, atau menulis perasaannya dalam puisi.
Terbuka: menstimulasi siswa berpikir alternatif dan kreatif dengan memberi pertanyaan yang memungkinkan jawabannya lebih dari satu. Contoh, tugas menghitung ukuran benda-benda berbentuk lingkaran yang ada di dalam rumah.
Yang perlu dihindari adalah memberikan tugas yang sekadar mengisi waktu seperti, mencatat, meringkas, dan menjawab soal dari buku paket. Guru juga jangan berkunjung ke rumah siswa pada situasi pandemi seperti sekarang.
Tips kedua, yakni “Interaksi”
Jarak fisik bukan membatasi interaksi sosial lho. Guru bisa gunakan banyak fitur teknologi digital untuk saling bertukar gagasan selama proses belajar berlangsung.
Beberapa fitur aplikasi yang bisa dimanfaatkan, yaitu:
Chatting WhatsApp grup
Google Classroom
Zoom (aplikasi video conference)
Skype
Webex
Facebook Live dan sebagainya.
Jangan lupa! Guru tetap jadi fasilitator yang mengarahkan jalannya diskusi pada aplikasi agar tujuan belajar tercapai.
Tips ketiga adalah “Komunikasi”
Hasil karya siswa seperti laporan pengamatan, percobaan, wawancara, puisi, gambar atau poster dari pembelajaran jarak jauh bisa dikumpulkan dalam bentuk suara, foto, dan video, sehingga bisa dikirim melalui ragam fitur aplikasi smartphone sebagai alternatif komunikasi.
Guru dan siswa bisa juga lho memanfaatkan media sosial untuk menerbitkan hasil karya. Nantinya, siswa diajak berkomentar pada unggahan karya teman mereka.
Nah, cara itu dapat melatih siswa mengungkap gagasan dan percaya diri menyajikan karya mereka. Siswa pun jadi dapat tertantang untuk memiliki inisiatif sendiri, tanpa diminta guru.
Tips terakhir, yakni “Refleksi”
Refleksi mengacu pada evaluasi proses belajar. Refleksi melibatkan guru dan siswa yang bisa dilakukan seperti berikut.
Guru dan siswa melihat kembali pengalaman belajar sebagai bahan evaluasi agar lebih baik di kemudian hari.
Guru dapat memandu siswa melakukan refleksi sendiri. Ini bisa dilakukan dengan membuka ruang tanya jawab untuk melihat kesulitan dan usul siswa dari proses belajar.
Guru juga dapat melibatkan orangtua dalam refleksi dengan meminta saran untuk efektivitas belajar di rumah, jika dibutuhkan.
Tips bila tidak ada internet
Tak semua guru dan siswa memiliki akses terhadap internet. Mungkin ada pula yang punya akses internet, tapi tidak lancar. Jadi, bagaimana caranya menerapkan tips belajar “MIKiR”?
Tenang! Ada beberapa tips lagi nih agar mudah menerapkan belajar offline dari rumah.
Gunakan buku pegangan siswa sebagai materi belajar. Beri panduan dan jadwal harian yang dikirim lewat perwakilan desa.
Bila siswa tak punya buku pegangan, buat variasi kegiatan secara terjadwal di luar materi sekolah.
Siswa bisa mengumpulkan tugas lewat perwakilan desa sesuai jadwal yang disepakati.
Pantau perkembangan belajar siswa dan beri umpan balik.
Jangan lupa ya! Hindari kontak langsung saat serah terima hasil belajar siswa.
Untuk mendapatkan tips dan panduan lengkapnya silakan ikuti tautan berikut:
https://tap.kompas.com/belajar-dari-rumah-ini-tips-dan-panduan-bagi-guru-dampingi-siswa