Filosofi Jaring Laba-laba untuk Transformasi Pendidikan
Ditulis tanggal 18 May 2020 | Dibaca 1440 kali
BANDUNG, DISDIK JABAR - Pandemi Covid-19 sangat berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia. Sejalan dengan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim juga mengeluarkan kebijakan melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Corona (Covid-19). Intinya, belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Tugas dan aktivitas siswa pun dapat bervariasi, sesuai minat dan kondisi masing-masing. Termasuk, mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Untuk hasil aktivitas belajar dari rumah selama pandemi Covid-19, guru memberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
Paradigma pendidikan telah berubah akibat disrupsi Covid-19. Diperlukan inovasi untuk menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Pandemi Covid-19 ini telah benar-benar mengganggu sistem pendidikan dan mengakibatkan pendidikan kehilangan kesesuaian antara skill (kemampuan) yang diperoleh melalui jenjang pendidikan. Sekolah yang semula fokus pada keterampilan akademis tradisional, tiba-tiba harus pindah ke pembelajaran online yang lebih condong memberikan peluang kemampuan beradaptasi dan berpikir kritis.
Kesiapan menerima perubahan ini harus dilakukan oleh semua pihak. Mendikbud Nadiem Makarim meminta guru dan orang tua berkolaborasi menciptakan pembelajaran dari rumah yang menyenangkan bagi siswa. Demikian juga satuan pendidikan, harus segera mengambil langkah cermat untuk melakukan perubahan sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. Tidak perlu menunggu instruksi dari pusat, apalagi menunggu pandemi Covid-19 berakhir tahun ini. Jikapun pandemi berakhir tahun ini, patut disyukuri karena memang kondisi demikian yang diharapkan. Akan tetapi, apabila pandemi masih berlangsung maka sekolah harus sudah memiliki rencana cadangan yang cermat dan dipersiapkan dengan matang, mengingat mendidik generasi bangsa ini tidak boleh dilakukan asal-asalan.
Dalam melalukan transformasi pendidikan ini bisa mencontoh filosofi jaring laba-laba. Fenomena hidup laba-laba sangat menarik dan kehidupan seekor laba-laba juga memiliki keunikan. Antara lain:
1. Laba-laba Giat Bekerja Tak Kenal Lelah
Perhatikan apa yang dikerjakan oleh laba-laba setelah sarangnya hancur? Ternyata, laba-laba membuat kembali sarang barunya di tempat yang sama. Berapa kali ada yang merusak sarangnya, sebanyak itulah laba-laba memperbaiki dan membuat sarang baru. Perangai laba-laba tersebut mengajarkan kita untuk tidak mengenal lelah dan berputus asa. Begitupun pendidikan, di tengah pandemik Covid-19 selalu mengupayakan perubahan sistem pendidikan yang disesuaikan dengan keadaan. Semua pihak yang terlibat di dunia pendidikan baik secara langsung maupun tidak, harus terus membangun pendidikan yang lebih baik bagi generasi yang akan datang.
Terampil dalam melaksanakan pembelajaran daring tentu saja membutuhkan waktu. Dengan kondisi serbamendadak ini, tentu saja ketahanan, ketelatenan, dan kemampuan belajar dalam waktu singkat sangat diperlukan. Termasuk guru yang semuanya belum menguasai aplikasi teknologi, tentu akan sangat kepayahan dan bisa saja menyerah sebelum mencoba, namun tetap perupaya melaksanakan pembelajaran dengan efektif.
Tidak banyak pilihan bagi para guru dalam proses pembelajaran dari tradisional menjadi daring total karena Covid-19 ini, kecuali terus melaksanakan proses pembelajaran. Mereka dituntut belajar lagi, membuka wawasan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mempertahankan kinerja mengajar dengan baik.
2. Jaring Laba-laba Contoh Model Networking Management
Sistem jaring rancang bangun sarang laba-laba mengilhami manusia untuk membangun networking management. Demikian juga proses transformasi pendidikan yang bersifat berkesinambungan dan terpadu, harus tercipta, tumbuh, dan terpelihara. Untuk mewujudkan transformasi pendidikan, tentu akan menghadapi tantangan dari sisi internal maupun eksternal. Namun, semua itu bisa diatasi dengan peran pemimpin sebagai pengambil kebijakan.
Proses transformasi pendidikan melibatkan semua pihak, dukungan pun sangat diperlukan untuk mewujukan perubahan yang lebih baik. Banyak hal yang perlu dipelajari dan dicermati. Namun, tentu saja semua membutuhkan keterampilan menyerap informasi, adaptasi serta pemecahan masalah.
Salah satu kata kunci dalam upaya transformasi pendidikan di tengah berbagai keterbatasan ini ialah kolaborasi. Kolaborasi juga merupakan salah satu kecakapan yang perlu dikembangkan dalam semua aspek kehidupan. Keterlibatan masyarakat pun dibutuhkan dalam penyelenggarakan pendidikan yang bermutu.
3. Jaring Laba-laba Indah tapi Rapuh
Di sinilah proses transformasi pendidikan mulai mendapatkan tantangan. Di tengah kondisi pandemi Covid-19, harus ada langkah-langkah mitigasi yang terstruktur jika suatu saat diperlukan kembali pembelajaran daring total di masa mendatang. Kompleksitas masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran daring memang menimbulkan banyak masalah. Namun, situasi seperti ini juga dapat dilihat sebagai sebuah titik balik yang tidak dapat dihindari bagi dunia pendidikan Indonesia ke depan.
Transformasi pendidikan pada tuntutan kinerja dan kualitas pendidikan tetap harus dikawal, meski banyak penyesuaian di sana sini. Dengan berbagai keterbatasan, semua pihak dituntut dapat beradaptasi sebaik mungkin dengan kondisi seperti ini. Transformasi pendidikan meliputi pengetahuan dan keterampilan sampai hasil prosesnya. Sehingga, berhasil tidaknya harus terukur. Yang terpenting, semangat belajar para siswa dan proses belajar yang terus-menerus dilakukan, baik oleh siswa maupun guru tetap terjaga.
Semangat pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) telah dimulai secara luas. Tantangan ke depan tak akan pernah menjadi lebih mudah. Perubahan yang telah terjadi saat ini adalah investasi pengetahuan dan pengalaman untuk masa depan. Kegagalan saat ini adalah keuntungan berharga untuk perbaikan masa depan pendidikan negara kita.
Transformasi pendidikan adalah sebuah proses panjang yang tak pernah berujung dan perubahan-perubahan yang ditancapkan menjadi tonggak-tonggak titik balik bagi perbaikan pendidikan di masa depan.